Perkembangan teknologi tidak lagi hanya milik kota besar. Kini muncul fenomena ekonomi digital desa, di mana teknologi menjadi tulang punggung pembangunan pedesaan.
Dengan akses internet yang semakin meluas, banyak desa mulai membuka toko online, layanan logistik lokal, hingga wisata digital.
Keunggulannya adalah inklusivitas. Petani bisa menjual hasil panen langsung ke konsumen kota tanpa perantara, meningkatkan pendapatan mereka.
Beberapa program pemerintah dan swasta juga menghadirkan pelatihan digital bagi pemuda desa. Mereka diajarkan cara memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produk lokal.
Namun, tantangan tetap ada. Infrastruktur internet belum merata, dan literasi digital masyarakat desa masih rendah di banyak tempat.
Meski begitu, potensi ekonomi digital desa sangat besar. Desa bisa menjadi pemain aktif dalam rantai pasok global jika diberi dukungan memadai.
Tren ini juga bisa menahan laju urbanisasi. Pemuda desa tidak lagi harus pindah ke kota untuk mencari peluang, karena peluang bisa datang lewat layar smartphone mereka.
Ekonomi digital desa adalah cermin bahwa masa depan teknologi seharusnya milik semua orang, bukan hanya kaum urban.