Dubai – Krisis kelangkaan air (water scarcity) kini memburuk di seluruh dunia, didorong oleh perubahan iklim, pertumbuhan populasi yang cepat, dan urbanisasi yang tidak terkendali. Sebagai respons, teknologi Desalinasi (Penghilangan Garam) air laut dan reuse air limbah perkotaan telah menjadi solusi infrastruktur yang vital untuk memastikan pasokan air yang aman, meskipun dengan biaya energi dan lingkungan yang signifikan.
Desalinasi adalah proses di mana garam dan mineral dihilangkan dari air laut atau air payau, yang menghasilkan air minum yang bersih. Metode yang paling umum adalah Reverse Osmosis (RO), yang memaksa air melalui membran semi-permeable dengan tekanan tinggi. RO telah menjadi jauh lebih efisien dalam beberapa dekade terakhir, tetapi masih merupakan proses yang sangat intensif energi, menjadikannya mahal dan memiliki jejak karbon yang besar jika tidak didukung oleh energi terbarukan.
Kota-kota di Timur Tengah, Australia, dan California memimpin dalam pembangunan fasilitas desalinasi skala besar untuk mendukung kebutuhan air minum dan pertanian. Namun, proses desalinasi menghasilkan produk sampingan yang sangat asin yang disebut air garam (brine) yang, jika dibuang kembali ke laut, dapat merusak ekosistem laut lokal. Inovasi kini berfokus pada manajemen brine, termasuk ekstraksi garam dan mineral berharga dari brine sebelum dibuang.
Selain desalinasi, daur ulang air limbah perkotaan (water reuse) juga menjadi solusi yang semakin penting. Air limbah diolah secara ketat dan disterilkan untuk digunakan kembali dalam irigasi, industri, dan bahkan dicampur dengan air minum (potable reuse). Ini menciptakan sistem closed-loop yang cerdas untuk pengelolaan sumber daya air perkotaan.
Secara keseluruhan, kelangkaan air adalah masalah yang tidak dapat dihindari di abad ke-21. Meskipun desalinasi dan reuse menawarkan ketahanan air, keberlanjutan mereka sangat terikat pada transisi energi bersih. Masa depan air perkotaan akan menuntut investasi besar-besaran dalam infrastruktur air yang cerdas, efisien energi, dan terintegrasi.

