Data adalah komoditas paling berharga di abad ke-21. Perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Meta, dan Tencent menguasai miliaran data pribadi pengguna.
Namun, kebocoran data terus terjadi. Mulai dari kasus kebocoran kartu kredit, data medis, hingga informasi biometrik, semua menjadi incaran peretas.
Isu lain adalah bagaimana pemerintah menggunakan data tersebut. Apakah untuk kepentingan publik, atau justru untuk pengawasan?
Negara-negara maju sudah memperkenalkan regulasi seperti GDPR di Uni Eropa, sementara negara berkembang masih berjuang membangun sistem perlindungan siber.
Tantangan terbesar adalah menciptakan keseimbangan: melindungi privasi tanpa menghambat inovasi digital.
Kesimpulannya, krisis keamanan data global adalah tantangan besar yang akan menentukan arah masa depan dunia digital.
