Pandemi COVID-19 meninggalkan dampak panjang pada ekonomi global. Kini, dunia berada di persimpangan jalan: apakah bisa bangkit cepat, atau justru masuk ke resesi berkepanjangan?
Banyak negara maju menyalurkan stimulus besar untuk menopang konsumsi. Namun, kebijakan itu memicu inflasi tinggi yang sulit dikendalikan.
Negara berkembang lebih rapuh. Utang luar negeri membengkak, sementara harga pangan dan energi menekan rakyat kecil.
Digitalisasi ekonomi memang membawa peluang, tetapi juga menciptakan kesenjangan baru. Mereka yang tidak mampu beradaptasi tertinggal semakin jauh.
Bank Dunia memperingatkan bahwa ketidakpastian global masih tinggi, terutama dengan konflik geopolitik yang mengguncang pasar.
Namun, ada juga sisi optimis. Sektor energi terbarukan, teknologi kesehatan, dan ekonomi digital tumbuh cepat pasca pandemi.
Kesimpulannya, ekonomi dunia sedang diuji. Jalan yang dipilih hari ini akan menentukan apakah kita menuju pemulihan berkelanjutan atau krisis baru.